Giorgio Armani Wafat: Menelusuri Jejak Legenda Mode dan Siapa yang Akan Melanjutkan Kerajaannya
Rosdiana Malik
Tim Redaksi
![]() |
| HARIANEXPRESS.com/EGA LUMINTANG |
HARIANEXPRESS.com -Dunia mode internasional tengah berduka. Kabar duka menyelimuti industri fesyen setelah Giorgio Armani, desainer legendaris asal Italia yang telah mengukir namanya sebagai salah satu ikon mode terbesar di dunia, menghembuskan napas terakhirnya pada usia 90 tahun. Kepergiannya meninggalkan tanda tanya besar: siapa yang akan melanjutkan kerajaan mode yang dibangunnya dengan penuh dedikasi selama lebih dari setengah abad?
Giorgio Armani bukanlah sekadar nama dalam dunia mode. Ia adalah sebuah fenomena, seorang visioner yang berhasil mengubah cara kita memandang fesyen. Seperti seorang maestro yang memimpin orkestra dengan penuh kehalusan, Armani menciptakan harmoni antara kesederhanaan dan kemewahan, menjadikannya panutan bagi banyak desainer di seluruh dunia.
"Giorgio Armani adalah seorang jenius yang mengubah wajah mode abad ke-20," ujar Anna Wintour, pemimpin redaksi Vogue Amerika, dalam sebuah wawancara beberapa tahun silam. "Ia membuktikan bahwa elegan tidak harus rumit dan mewah tidak harus berlebihan."
Lahir di Piacenza, Italia, pada 11 Juli 1934, Armani memulai kariernya bukan sebagai desainer, melainkan sebagai pekerja di departemen medis militer. Namun, takdir mempunyai rencana lain. Seperti kata pepatah, "manusia hanya bisa merencanakan, tapi Tuhan yang menentukan." Armani menemukan jalannya ke dunia mode secara tidak sengaja, ketika ia bekerja sebagai perancang jendela toko di sebuah department store.
Perjalanan kariernya dalam dunia mode dimulai pada tahun 1960-an ketika ia bekerja sebagai desainer untuk Nino Cerruti. Namun, seperti seekor elang yang siap terbang, Armani memutuskan untuk membuka sayapnya sendiri. Pada tahun 1975, bersama kekasihnya, Sergio Galeotti, ia mendirikan Giorgio Armani S.p.A. dengan modal yang terbilang pas-pasan.
"Dengan hanya 10.000 dolar, kami memulai mimpi ini," kenang Armani dalam biografinya. "Kami tidak tahu apakah kami akan berhasil, tetapi kami yakin dengan visi kami."
Dan visi itu ternyata menjadi kunci kesuksesannya. Armani memperkenalkan "power suit" yang revolusioner pada tahun 1980-an, sebuah desain yang menjadi simbol kekuatan dan profesionalisme bagi wanita karir di seluruh dunia. Seperti seorang pelukis yang menyentuh kanvas dengan lembut namun penuh makna, Armani menciptakan desain yang tidak hanya mempercantik, tetapi juga memberdayakan.
Kepergian Armani tentu meninggalkan kekosongan besar di dunia mode. Namun, kerajaan yang dibangunnya tidak akan dibiarkan tanpa penerus. Pertanyaan besar yang muncul kini adalah: siapa yang akan mengambil alih tongkat estafet dari sang maestro?
Spekulasi mulai bermunculan seperti jamur di musim hujan. Beberapa nama yang disebut-sebut sebagai calon penerus antara lain adalah Andrea Camerana, keponakan Armani yang saat ini menjabat sebagai penasihat komunikasi dan hubungan eksternal perusahaan. Andrea telah lama dipandang sebagai "anak didik" Armani dan memiliki pemahaman mendalam tentang filosofi desain sang paman.
"Keluarga adalah segalanya bagi saya," kata Armani dalam sebuah wawancara dengan majalah Forbes tahun 2018. "Saya telah mempersiapkan generasi berikutnya untuk melanjutkan warisan ini."
Selain Andrea, ada juga nama Leo Dell'Orco, yang telah bekerja dengan Armani selama lebih dari tiga dekade dan saat ini menjabat sebagai direktur kreatif untuk lini pakaian pria Armani. Dell'Orco dikenal memiliki pemahaman yang mendalam tentang DNA merek Armani dan telah menjadi tangan kanan sang maestro dalam banyak proyek.
Namun, ada pula kemungkinan bahwa Armani telah menyiapkan struktur kepemimpinan kolektif, mirip dengan yang diterapkan oleh beberapa rumah mode besar lainnya seperti Chanel atau Dior. Struktur ini memungkinkan beberapa individu dengan keahlian berbeda untuk bersama-sama memimpin perusahaan, memastikan bahwa visi Armani tetap terjaga sambil membawa inovasi baru.
"Giorgio Armani bukan hanya sebuah merek, tetapi sebuah filosofi," tutur Donatella Versace, desainer sekaligus sahabat Armani. "Siapa pun yang menggantikannya harus memahami bahwa mereka tidak hanya menjual pakaian, tetapi juga sebuah warisan budaya."
Di tengah-tengah spekulasi tentang penerusnya, penting bagi kita untuk mengenang kembali kontribusi Armani bagi dunia mode. Ia adalah seorang pelopor yang membuktikan bahwa mode bisa menjadi seni sekaligus bisnis. Seperti seorang arsitek yang membangun gedung pencakar langit, Armani membangun kerajaan mode yang kokoh dengan fondasi yang kuat.
Armani juga dikenal karena komitmennya pada keberlanjutan. Jauh sebelum isu lingkungan menjadi perhatian utama dalam industri mode, Armani telah memprakarsai berbagai inisiatif ramah lingkungan. Ia percaya bahwa keindahan tidak boleh merusak alam, sebuah filosofi yang kini semakin relevan di tengah krisis iklim global.
"Mode harus bertanggung jawab," ujarnya dalam pidatonya di acara Green Carpet Fashion Awards tahun 2019. "Kita tidak bisa lagi mengabaikan dampak industri kita terhadap planet ini."
Kepergian Armani juga menandai berakhirnya era para desainer legendaris yang mendominasi dunia mode pada abad ke-20. Ia adalah salah satu dari generasi terakhir desainer yang membangun kerajaan mode dari nol dan mengelolanya dengan tangan besi. Generasi mendatang akan menghadapi tantangan yang berbeda dalam industri yang semakin kompetitif dan cepat berubah.
Namun, seperti yang sering dikatakan Armani, "Mode adalah sesuatu yang datang dan pergi, tetapi gaya adalah abadi." Gaya Armani, dengan kesederhanaannya yang elegan dan kemewahannya yang tidak berlebihan, akan terus hidup melalui karya-karyanya yang telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia.
Bagi dunia mode, kepergian Armani bukanlah akhir, melainkan awal dari babak baru. Sebuah babak di mana warisan sang maestro akan dijaga dan dikembangkan oleh generasi berikutnya. Seperti matahari yang terbenam di ufuk barat, kepergian Armani menandai akhir dari sebuah hari yang indah, tetapi kita tahu bahwa esok hari, matahari akan terbit kembali, membawa cahaya baru dan harapan baru.
Selamat jalan, Giorgio Armani. Terima kasih telah mengajarkan dunia bahwa keanggunan sejati terletak pada kesederhanaan dan bahwa mode yang paling abadi adalah yang mampu menangkap esensi dari zamannya. Warisan Anda akan terus hidup, bukan hanya dalam lemari pakaian kita, tetapi juga dalam cara kita memandang keindahan dan elegansi.
**Meta Description:** Dunia mode berduka. Giorgio Armani, desainer legendaris Italia, telah meninggalkan warisan abadi. Simak kisah perjalanan karirnya dan siapa yang akan melanjutkan kerajaan mode yang dibangunnya selama puluhan tahun.
Komentar
Posting Komentar